Resensi Buku Fiksi : William (Risa Saraswati)

 

Identitas Buku

Judul                      :  William

Penulis                   :  Risa Saraswati

Jenis                       :  Fiksi

Penerbit                 :  PT. Bukune Kreatif Cipta

Jumlah Halaman :  216 halaman

Ukuran                   :  14 x 20 cm

Tahun Penerbit    :  2017

 

 

Sinopsis

 

William Van Kemmen adalah seorang anak kecil yang tampan, apalagi dengan biola yang selalu menemaninya. Namun, dalam hatinya ia merasa kesepian. Semua itu karena perpindahan keluarganya ke Hindia Belanda. Kini matanya kosong karena kesedihan, tidak ada yang mau berteman dengannya. Kurangnya perhatian yang cukup dari kedua orang tuanya. Ayahnya bernama Johan, dan ibunya bernama Maria. William juga memiliki seorang kakek, yaitu Noval Van Kemmen, yang mengajarinya makna kebaikan dalam kehidupan. William menjalani masa kecilnya yang suram, dengan cobaan hidup dan problem manusia di usianya yang masih dini.

William baru merasakan kebahagiaan setelah ia meninggal. Ia meninggal diusia yang masih muda, dengan arwah yang penasaran. Akhirnya dia berteman dengan Peter si anak nakal, Hendrick yang congkak, Hans yang perasa, Janshen si ompong, dan Risa si anak manusia yang bisa melihat hantu.

 

 

Identitas Penulis

 

Risa Saraswati, lahir di Bandung pada tanggal 24 Februari 1985, dari pasangan Iman Sumantri dan Elly Rawilah. Selain berprofesi sebagai penulis, anak pertama dari dua bersaudara ini juga adalah vokalis band Sarasvati, dan Pegawai Negeri Sipil di Pemerintahan Kota Bandung.

Hingga saat ini, sudah sepuluh buku yang di rilis. Cerita tentang hantu-hantu dan kedekatan Risa dengan sahabat-sahabat tak kasatmatanya itu di gemari banyak pembaca. Kisah tentang lima hantu Belanda bernama Peter, Hans, Hendrick, William, dan Janshen selalu dinantikan oleh para pembaca. Karenanya, Risa memberanikan diri untuk menulis kembali kisah anak-anak Belanda ini dengan serial baru, dalam lima buku berbeda.

 

Keunggulan Buku/Novel

Novel ini memiliki alur cerita yang menarik, sehingga pembaca tidak bosan dan menarik rasa ingin tahu tentang kelanjutan kehidupan william. Bahasa yang mudah dipahami, dan cover buku yang menarik sehingga pembaca tertarik untuk membeli.

Sang penulis bisa menulis novel dengan cerita dimana ia belum lahir pada masa Kolonial Belanda, dan dapat menggambarkan suasana keadaan seperti nyata pada Era Kolonial Belanda.

 

Kekurangan Buku/Novel

Novel ini tidak cocok untuk anak-anak karena ada kata-kata yang tidak sesuai untuk dibaca anak-anak, penggambaran tokoh William yang di nilai terlalu sempurna, bagaimana mungkin William yang masih anak kecil memiliki pemikiran yang dewasa, alangkah baiknya penulis tidak menggambarkan sosok William berpikir terlalu dewasa.

 

Sudut Pandang

Sudut pandang cerita ini yaitu sudut pandang pertama serba tau, dimana sosok William menceritakan sebagai tokoh utama.

Unsur intrinsik

1.       Alur : Maju mundur

2.      Tema : Kebahagiaan setelah Maut, kesedihan, dewasa sebelum waktunya, kehidupan pada Era Kolonial Belanda

3.      Latar : Di Bandoeng.

4.      Waktu : Pada masa zaman penjajahan Belanda.

5.      Penokohan :

william : baik, pintar, memiliki pola pikir dewasa.

Maria (ibu william) : jahat

Johan : penakut,penyayang

Noval van kemmen : baik hati

Risa : pendengar yang baik

Peter : nakal

Hans : perasa

Janshen : lucu

Hendrick : congkak

 

 

Amanat

Berilah perhatian yang cukup untuk anak, sehingga tidak merasa sedih, kesepian,kurang kasih sayang. Didik dengan baik sebagaimana anak kecil meniru perilaku orang tua, dan tidak mengekang kegiatan/hobi apa yang ia sukai.

 

 

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku Fiksi Judul Buku : "DARKA" Penulis Khairani hasan.